Jumat, 30 Mei 2025

Manifestasi Peran Kader Mujahid dalam Menjawab Tantangan Organisasi

 


Manifestasi Peran Kader Mujahid dalam Menjawab Tantangan Organisasi

By: Hanif Muzaki


Dalam dinamika gerakan kemahasiswaan, khususnya dalam tubuh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), eksistensi kader menjadi pilar utama dalam menjawab tantangan organisasi. Di antara tahapan kaderisasi, kader mujahid memiliki posisi strategis yang tidak hanya dituntut untuk memahami nilai-nilai ke-PMII-an dan keislaman, tetapi juga mampu memanifestasikannya dalam tindakan nyata. Kader mujahid merupakan pribadi yang telah melewati proses pembentukan kesadaran ideologis dan memiliki komitmen tinggi terhadap perjuangan, sehingga diharapkan mampu menjadi motor penggerak dalam menjawab berbagai problematika internal dan eksternal organisasi.

Tantangan yang dihadapi PMII saat ini sangat kompleks, mulai dari krisis kaderisasi, melemahnya ideologisasi, hingga tantangan zaman yang sarat dengan disrupsi teknologi dan pergeseran nilai-nilai sosial. Dalam konteks ini, peran kader mujahid harus dimaknai secara aktif dan progresif. Manifestasi dari peran ini dapat terlihat dalam beberapa aspek: pertama, kader mujahid harus menjadi agen transformasi pemikiran. Mereka harus mampu menjadi penggagas ide-ide segar yang mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan akar ideologisnya, yakni Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah dan nilai-nilai dasar PMII.

Kedua, kader mujahid harus tampil sebagai penggerak perubahan di tingkat basis. Tidak cukup hanya berpikir dan berdiskusi di ruang-ruang intelektual, mereka juga harus terjun langsung ke tengah masyarakat, membawa semangat perubahan dan menjadi solusi atas persoalan-persoalan sosial. Kepekaan sosial dan keberpihakan kepada kaum mustad'afin menjadi ciri penting dari kader mujahid yang sejati.

Ketiga, dalam ranah organisasi, kader mujahid berperan menjaga marwah organisasi. Mereka harus mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas, disiplin, dan militansi organisasi. Peran ini juga mencakup kemampuan untuk menyelesaikan konflik internal dengan bijak, menjaga soliditas kader, serta memastikan arah gerak organisasi tetap konsisten pada tujuan perjuangan.

Di era digital, kader mujahid juga dituntut untuk melek teknologi dan informasi. Mereka harus mampu menggunakan media digital sebagai alat dakwah dan perjuangan. Narasi-narasi kebangsaan, keislaman, dan keadilan sosial harus terus digaungkan oleh kader mujahid sebagai bagian dari ikhtiar menjaga kesadaran kolektif di tengah derasnya arus informasi yang sering kali menyesatkan.

Akhirnya, kader mujahid bukan hanya simbol jenjang kaderisasi, melainkan manifestasi nyata dari semangat perlawanan terhadap kebodohan, ketertinggalan, dan ketidakadilan. Dalam menjawab tantangan organisasi, mereka tidak hanya bekerja di bawah panji PMII, tetapi juga membawa misi kemanusiaan dan keislaman yang universal. Oleh karena itu, kader mujahid harus terus membekali diri dengan ilmu, memperkuat spiritualitas, dan mengasah militansi, agar mampu menjadi jawaban atas setiap tantangan yang dihadapi organisasi kini dan nanti.


#putraputribangsabebasmerdekasalampergerakan

#ManifestasiPeranKaderMujahiddalamMenjawabTantanganOrganisasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manifestasi Peran Kader Mujahid dalam Menjawab Tantangan Organisasi

  Manifestasi Peran Kader Mujahid dalam Menjawab Tantangan Organisasi By: Hanif Muzaki Dalam dinamika gerakan kemahasiswaan, khususnya dalam...