![]() |
Dokumentasi Harlah |
Prawacana
Munculnya wacana terbentuknya KOPRI, ini berawal dari keinginan kaum perempuan untuk memiliki ruang sendiri dalam beraktifitas, sehingga mereka dapat bebas mengeluarkan pendapat atau apapun. keinginan yang didukung sepenuhnya oleh kaum laki-laki saat itu. Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) lahir pada tanggal 25 November 1967 di Semarang, dengan status semi otonom yang sebelumnya merupakan follow up atas dilaksanakannya Training Kursus keputrian di Jakarta pada tanggal 16 Februari 1966 yang melahirkan Panca Norma KOPRI.
Disisi lain, melihat kondisi gerakan perempuan pada saat berdirinya KOPRI baru sebatas emansipasi perempuan dalam bidang sosial dan kemasyarakatan. Misalnya di NU, yaitu Muslimat dengan mengadakan kegiatan pengabdian sosial kemasyarakatan. Dalam tahap awal berdirinya, KOPRI banyak mengadopsi dan melakukan kerjasama dengan Muslimat, serta beberapa organisasi perempuan lain yang sudah lebih dahulu ada saat itu. Pada saat pertama kali berdiri, sebagaimana organisasi perempuan yang ada pada waktu itu, KOPRI hanya semata-mata sebagai wadah mobilisasi perempuan. Alasan mengapa ada KOPRI? tak lain karena dirasa perlu untuk mengorganisir kekuatan perempuan PMII untuk bisa menopang organisasi yang menaunginya (PMII). Hal ini seperti juga terjadi di organisasi-organisasi lain baik organisasi mahasiswa, ormas keagamaan, maupun organisasi politik.
Yang perlu diketahui bahwa secara historis struktural yang mendorong lahirnya KOPRI sebagai organisasi ekstra kampus yang nota bene merupakan kumpulan intelektual muda, dimana pada perkembangan awalnya perempuan di PMII masih termasuk dalam bidang keputrian. Tapi dengan kebutuhan serta didukung adanya kualitas dan kuantitas yang ada, menimbulkan keinginan yang tidak terbendung untuk mendirikan KOPRI sebagai otonom di PMII. Alasannya adalah sebagai upaya guna peningkatan partisipasi perempuan serta pengembangan wawasan wilayah-wilayah kerja sosial kemasyarakatan.
Kiranya Korps PMII Putri (Kopri) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dalam usia genap 55 tahun, ini bukan lagi usia yang muda melainkan memasuki usia yang sangat matang. Artinya bahwa kopri yang memiliki fungsional sebagai wadah perempuan khususnya, mimiliki pemikiran yang lebih relevan dan dapat memberikan partisipan terhadap pembangun baik lingkup komisariat, cabang, PKC maupun PB, bahkan di ranah public pun, Kopri dapat berkontribusi didalamnya. Dengan pernyataan tersebut peran Kopri dapat memberikan ide atau gagasannya untuk menyalurkan kemajuan, tak jauh dari tema yang dicanangkan oleh pengurus besar yaitu 55 Tahun Kopri Mandiri dan Maju Untuk Indonesia, tidak bergantung pada siapapun atau apapun. Hal tersebut mengarah pada kesiapan Kopri untuk tetap membuka wawasan intelektual, melalui giat belajar dengan membaca atau dengan berdiskusi. Hal tersebut sangat beralasan, agar tidak mudah terpengaruh hal-hal yang kurang responsif gender.
Pada Minggu, 27/11/2022. Telah terselenggaranya peringatan Hari lahir Korp PMII Putri (KOPRI) yang ke-55 PK PMII Ki Patih Sampun STIT Pemalang di rumah sahabati Tiara, Jebed Utara, Pemalang. Kegiatan yang dilakukan tersebut diselenggarakan oleh lembaga keperempuanan komisariat yang menjadi ketua lembaga yaitu sahabati Sofie Anggraeni, dengan di bantu dengan kader-kader yang lain. Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh segenap kader-kader Ki Patih Sampun Pemalang dan senior PMII.
Acara tersebut merupakan suatu bentuk respon kita, terutama lembaga keperempuanan di komisariat terhadap hari lahirnya Kopri yang ke-55. Dari kesempatan ini kader-kader putri komisariat dapat berunjuk gigi serta mengeksplor kemampuannya dalam berinteraksi sosial. Dalam momentum hari lahirnya Kopri tersebut, dijadikan moment untuk menggelorakan semangat dalam berproses. Hal tersebut diungkapkan oleh Sahabat Sofie Anggraeni selaku ketua lembaga keperempuanan.
Kegiatan harlah dimulai sekitar pukul 11.00, dengan dibuka dengan pembukaan. Dalam kesempatan pembukaan, ungkapan dari sahabat Adi Saputra selaku ketua komisariat mengucapkan:
“Melalui kesempatan harlah Kopri ini, saatnya Seorang kader dapat menumbuhkan Ghiroh dalam bergerak, terlebih kader Putri yang sedang berproses harus dapat bersemangat dan terus bersolidaritas” Ucapnya.
Dalam kesempatan peringatan harlah Kopri, juga di support penuh oleh mandataris Ketua Kopri Cabang Persiapan PMII Pemalang yaitu sahabati Siti Ma’rifah, dengan memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada kader-kader putri. Dalam penyampaiannya senantiasa memberikan motivasi dan refleksi Gerakan perempuan yang selalu memberikan kontribusi terhadap perubahan, terutama pada komisariat maupun kampus. Hal ini sesuai dengan salah satu sifat PMII yaitu independent (Merdeka), artinya bahwa setiap kader pempunyai hak berbicara dan hak dalam berperan. Dengan itu, prinsip kemerdekaan yang dimaksud dalam Ke-koprian yaitu senantiasa mengimplementasi kesetaraan gender dalam pekerjaan. Karena dengan pengaplikasian kesetaraan gender, dapat mengantisipasi bias gender yang mengarah pada mengesampingkan peran perempuan.
![]() |
Dok. Women's Talk |
Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan sesi Women's talk. Dalam sesi Women's talk yaitu momentum yang di berikan untuk para peserta agar dapat mengungkapkan atau menceritakan, baik pengalaman maupun plan kedepan dalam berproses. Dan dari sekian banyaknya peserta, dapat mengungkapkan pengalaman yang sampai sekarang masih membekas atau tidak terlupakan. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan ruang kepada peserta, agar dapat berbicara dan beraspirasi agar menimbulkan dialektika yang baik.
Selanjutnya yaitu Games cerdas cermat yang bertujuan untuk mengingat dan merefleksi soal-soal Ke-PMII-an juga Ke-Koprian. Dalam games yang berlangsung di pimpin oleh sie acara, dengan memberikan penjelasan terkait mekanisme jalannya games tersebut. Soal-soal cerdas cermat dalam kesempatan games antara lain:
Ke PMII an
1. Sebutkan Trilogi PMII ?
2. PMII didirikan pada tanggal dan dimana ?
3. Di juluki sebagai Pendekar Pena, siapakah ketua umum pertama PMII ?
Ke Koprian
1. Apa yg dimaksud dengan Kopri ?
2. Kenapa harus ada nya Kopri ?
3. Siapa Ketua Kopri PB PMII ?
Ke Perempuan
1. Mengapa perlu dilakukan pemberdayaan perempuan ?
2. Apakah kesetaraan gender diperuntukkan bagi perempuan ?
3. Sifat dan karakteristik perempuan disebut ?
Setelah games usai, dilanjutkan dengan tasyakuran yaitu dengan pemotongan roti, yang dalam hal ini langsung dipimpin oleh ketua Kopri Cabang yaitu Sahabati Siti Ma’rifah. Namun sebelum pemotongan segala harapan terucap dari kader-kader komisariat Ki Patih Sampun STIT Pemalang, yang salah satunya memberika harapan agar dengan melalui Harlah Kopri yang ke-55 ini, setiap kader dapat mengekspresikan semangat dalam berkontribusi terhadap perubahan bangsa, agama, budaya, pendidikan dan ekonomi agar menjadi maju dan mandiri. Tentunya melalui semangat juang yang tinggi dan pengorbanan yang totalitas akan mewujudkan segala harapan untuk PMII kedepan.
“diharapan Kader-kader
Komisariat PMII Ki Patih Sampun terkhusus kader putri dapat menyelaraskan
antara kesetaraan dan keserasian gender dalam berinteraksi sosial di kampus maupun di komisariat" Ucap Bpk. Dr. Muammar., M. Ag.
Selain itu, dalam kesempatan ramah tamah, Bpk Muammar juga memberikan motivasi yang amat penting dan mendalam. Yaitu tentang dinamika kehidupan yang kadang berlainan dengan harapan kita. Dalam motivasi nya,
"kalian jangan pesimis terhadap masa depan, Optimislah terhadap perubahan, karena yang saya rasa mencoba prosentasekan ketika menjadi mahasiswa 85% saya dapat di ruang non-akademik yaitu organisasi, itu perihal skill, keahlian, jaringan, kebiasaan dan keterampilan. Namun kalau perihal keilmuan 95% diraih di ruang akademik yaitu perkuliahan" Ucapnya.
Artinya bahwa sangat vital sekali fungsi organisasi untuk terbentuknya pribadi yang kuat secara intelektualitas maupun spiritualitas, terlebih melalui momentum yang sangat tepat seperti ini, yaitu Hari lahir Korp PMII Putri. Tentunya harapan kopri kedepan, terkhusus Perempuan yang berproses di komisariat, untuk terus menggelorakan kontribusinya kedalam bentuk gerakan yang mengarah pada peningkatan kualitas diri. Dan dari sinilah, secara kuantitas upaya komisariat untuk mencetak generasi yang dapat memberikan inovasi dan diwujudkan dengan dorongan yang membawa perubahan terhadap dirinya maupun komisariat dikancah kemajuan zaman dan transformasi budaya klasik-modern.
![]() |
Foto bersama anggota/kader dan Pengurus |
Editor: Sahabat Sule
Tidak ada komentar:
Posting Komentar